LAPALMAMOBILEMECHANIC.COM – Honda dikabarkan telah membatalkan proyek pengembangan SUV listrik tiga baris mereka, dengan alasan pemangkasan anggaran besar-besaran hingga mencapai 30% untuk model-model kendaraan listrik yang direncanakan dirilis pada tahun 2030.
Menurut laporan dari Nikkei Asia, pada Mei 2025, Honda mengumumkan bahwa mereka akan menurunkan anggaran penelitian dan pengembangan (R&D) untuk kendaraan masa depan. Dari semula dialokasikan sebesar 10 triliun yen atau sekitar Rp 1.300 triliun, angka tersebut dipangkas menjadi 7 triliun yen atau sekitar Rp 910 triliun. Pemotongan anggaran ini sebagian besar akan dialihkan untuk pengembangan kendaraan hybrid, sekaligus menandakan perubahan strategi Honda yang tampaknya tidak lagi fokus untuk mencapai target penjualan 30% kendaraan listrik BEV pada tahun 2030.
Revisi target seperti ini sebenarnya bukan hal yang asing di industri otomotif dunia, terutama terkait pengembangan teknologi elektrifikasi. Sebelum langkah Honda, Ford dan Toyota juga sudah lebih dahulu menunda peluncuran crossover EV andalan perusahaan mereka. Pabrikan lain seperti Nissan turut mengambil langkah serupa dengan menunda peluncuran model Xterra elektrik hingga November 2028, sementara versi Infiniti dijadwalkan keluar pada Maret 2029.
Keputusan Honda ini dilihat sebagai respons terhadap melemahnya permintaan kendaraan listrik di berbagai negara, ditambah dengan perubahan kebijakan pajak untuk EV di Amerika Serikat selama era kepemimpinan Presiden Donald Trump. Meski mengalami pengurangan anggaran, Honda masih memiliki beberapa model EV yang siap diproduksi dalam waktu dekat, termasuk SUV serta sedan Saloon yang akan diluncurkan secara global pada tahun mendatang.
Di luar itu, Honda juga tengah berkolaborasi dengan Sony untuk mengembangkan Afeela 1, sekaligus memperkuat pijakan mereka di pasar kendaraan listrik China melalui tiga model EV ‘Ye’: yakni SUV P7 dan S7, serta model GT yang direncanakan segera dirilis.
Dengan beralih fokus ke teknologi hybrid, Honda berencana meluncurkan sejumlah model baru yang diperkirakan dapat menarik perhatian konsumen. Salah satu di antaranya adalah Prelude generasi terbaru yang diproyeksikan hadir pada tahun 2027. Honda juga memperkenalkan arsitektur baru yang disebut mampu memangkas biaya produksi hingga 30% serta meningkatkan efisiensi bahan bakar sekitar 10%.
Pabrikan ini optimistis bahwa penjualan mobil hybrid mereka akan mencapai 2,2 juta unit pada tahun 2030, sementara penjualan kendaraan listrik diperkirakan hanya sekitar 750.000 unit di periode yang sama.
Baca Juga : Mobil Listrik Nissan N7 Akan Diekspor Mulai Tahun Depan: Indonesia Masuk Radarnya?