LAPALMAMOBILEMECHANIC.COM – Pemerintah Indonesia melihat peluang besar dalam kerja sama dengan Xiaomi untuk mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri. Salah satu fokusnya adalah model berbasis Xiaomi SU7, sedan listrik canggih yang telah mencuri perhatian. Wacana ini menjadi hangat setelah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu dengan jajaran manajemen Xiaomi Communications Co., Ltd. di Shanghai, China, Jumat (10/10/2025).
Menurut Agus, inisiatif ini diyakini mampu membuka lapangan kerja baru, mempercepat alih teknologi, dan memperkuat daya saing industri otomotif nasional. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik.
Gebrakan Xiaomi di Industri Otomotif
Keseriusan pemerintah mempertimbangkan Xiaomi tak lepas dari kesuksesan perusahaan teknologi ini di dunia otomotif. Dalam waktu relatif singkat setelah memperkenalkan mobil listrik pertamanya, Xiaomi Auto sudah menunjukkan performa menjanjikan.
Berdasarkan laporan China Passenger Car Association (CPCA), pada Agustus 2025 Xiaomi Auto berhasil masuk jajaran 10 besar pasar kendaraan energi terbarukan (NEV) di China. Pengiriman mobil mereka mencapai 36.396 unit, mencatat peningkatan 19,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan melonjak 177,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari dua model unggulan mereka, Xiaomi SU7 menjadi andalan utama dengan kontribusi penjualan sebanyak 19.848 unit atau lebih dari separuh total penjualan. Dengan pangsa pasar 3,3 persen, Xiaomi kini mampu bersaing setara dengan merek besar seperti BYD, Nio, dan Li Auto, meski baru setahun memasuki industri ini.
Desain Berkelas dan Performa Mengagumkan
Diperkenalkan pertama kali pada 28 Maret 2024 di Beijing, Xiaomi SU7 langsung mencuri perhatian berkat desainnya yang elegan dan performanya yang luar biasa. Sedan listrik ini hadir dalam empat varian: SU7, SU7 Pro, SU7 Max, dan SU7 Ultra. Desain fastback yang unik pada mobil ini terinspirasi dari Porsche Taycan dan Tesla Model S.
Varian tertinggi, SU7 Ultra, mencerminkan ambisi besar Xiaomi di industri otomotif. Dilengkapi sistem all-wheel drive (AWD) dengan tenaga maksimum hingga 1.139 kW atau lebih dari 1.500 tenaga kuda, mobil ini mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam kurang dari dua detik. Tak hanya itu, elemen aerodinamisnya dirancang menggunakan 17 komponen serat karbon, termasuk atap dan sayap belakang selebar 1.560 mm yang mampu menghasilkan downforce hingga 285 kg.
Untuk versi standar, SU7 mengandalkan baterai berkapasitas 73,6 kWh dengan tenaga 299 tenaga kuda dan jarak tempuh hingga 700 kilometer berdasarkan uji CLTC. Pengisian daya juga dibuat efisien melalui charging DC 490 kW yang memungkinkan pengisian hingga 80 persen hanya dalam waktu 15 menit.
Ekosistem Digital “Smartphone on Wheels”
Ciri khas Xiaomi sebagai perusahaan teknologi tercermin jelas pada integrasi digital Xiaomi SU7. Dijuluki “smartphone on wheels,” sedan listrik ini dilengkapi sistem operasi MIUI for Car yang memungkinkan konektivitas penuh dengan perangkat pintar Xiaomi lainnya. Pengemudi dapat mengontrol perangkat rumah pintar, memutar musik, hingga melakukan panggilan video melalui layar utama mobil.
Selain itu, sistem tersebut mendukung pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA), serupa dengan pembaruan perangkat pintar lainnya. Meskipun meraih kesuksesan besar di pasar domestik China, Xiaomi belum memberikan tanggal pasti untuk meluncurkan kendaraan listrik ini ke pasar Indonesia.
Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao, menegaskan bahwa penjualan global baru direncanakan dimulai pada 2027. Ia menambahkan bahwa setiap negara memiliki regulasi dan kondisi yang berbeda sehingga pihaknya masih melakukan berbagai persiapan untuk masuk ke pasar Indonesia.
Baca Juga : Spesifikasi VinFast VF3, Kendaraan Listrik Pertama yang Akan Dirakit di Indonesia