LAPALMAMOBILEMECHANIC.COM – Di tengah meningkatnya popularitas mobil listrik berbasis baterai (BEV), Toyota menggarisbawahi pentingnya pengembangan teknologi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) berbasis hidrogen sebagai alternatif untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Teknologi FCEV dianggap signifikan terutama di negara berkembang seperti Indonesia, khususnya untuk masa depan jangka panjang. Pernyataan ini disampaikan oleh Takanori Tawada, Deputy Chief Engineer Toyota Crown FCEV, dalam sesi khusus di pameran otomotif GIIAS 2025.
Saat ini, masyarakat Indonesia mulai memahami konsep kendaraan listrik berbasis baterai. Namun, teknologi mobil hidrogen belum cukup dikenal luas oleh konsumen. Padahal, kendaraan berbasis hidrogen memiliki potensi besar untuk diadaptasi di berbagai situasi.
Salah satu keuntungan utama hidrogen adalah fleksibilitasnya dalam proses penyimpanan dan distribusi. Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai sumber energi terbarukan, seperti panas bumi, angin, dan tenaga surya. Bahkan, Tawada memperkirakan teknologi ini nantinya akan mampu digunakan di luar angkasa, misalnya bulan.
Selain fleksibilitasnya, hidrogen memiliki keunggulan lain dibanding mobil listrik berbasis baterai yang harus diisi ulang secara langsung. Teknologi FCEV bekerja dengan memproduksi listrik secara real-time melalui reaksi kimia dalam fuel cell, sehingga memungkinkan mobil untuk segera digunakan tanpa perlu waktu pengisian ulang yang lama. Ini menjadikan FCEV mirip dengan pembangkit listrik berjalan.
Menurut Tawada, Indonesia sangat berpotensi mengadopsi teknologi ini karena memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah. Dengan FCEV, energi tersebut dapat disimpan secara lebih efisien dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Toyota sendiri sudah memulai penelitian dan pengembangan FCEV lebih dari 30 tahun yang lalu. Perjalanan ini dimulai sejak demonstrasi publik pertama pada 1996 di Osaka hingga peluncuran perdana Toyota Mirai generasi pertama pada 2014. Sejak itu, efisiensi dan performa kendaraan berbasis hidrogen telah meningkat secara signifikan, sementara biaya produksinya menurun drastis.
Model terbaru dari teknologi ini adalah Crown FCEV, yang diperkenalkan pada 2023. Mobil ini dilengkapi tiga tangki hidrogen bertekanan tinggi serta fuel cell yang mampu mengubah hidrogen menjadi listrik. Dengan tenaga sebesar 134 kW dan torsi 300 Nm, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 820 km hanya dengan waktu pengisian ulang selama tiga menit tanpa menghasilkan emisi karbon dioksida.
Inovasi kendaraan berbasis hidrogen seperti Crown FCEV menunjukkan bahwa teknologi ini bukan sekadar alternatif, tetapi solusi masa depan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga : Jetour X20e, Mobil Listrik Mungil Pesaing BYD Atto 1 di GIIAS 2025